POHON, DAUN, dan ANGIN
5:19 PM"DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
Orang-orang memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali...
Ada satu wanita yang sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya... Dia tidak cantik.. tidak memiliki tubuh yang sexy. Dia sangat peduli dengan orang lain... religius tapi.. dia hanya wanita biasa saja. AKU menyukainya, sangat menyukainya.. Gayanya yang innocent dan apa adanya.. kemandiriannya.. kepandaiannya dan kekuatannya..
Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena.. aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku..Aku takut .. jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang .. Aku takut kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya.. Aku merasa dia adalah "sahabatku".. Aku akan memilikinya tiada batasnya... Tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia.. Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini.. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun..
Ketika aku mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya.. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah.. "lanjutkan saja" katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak... dan merah.. Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis... but aku tertawa... bercanda dengannya seharian di ruangan itu.. disudut ruang itu dia tertinggal.. hampir satu jam kulihat dia menangis disana.. pacarku yang ke-4 tidak menyukainya, pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin, tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku..Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia.. Aku juga sedih.
Ketika aku putus dengan pacarku yang ke-5, aku mengajaknya pergi.. setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.. Aku bercerita tentang putusnya aku dengan pacarku, dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang.. Aku tahu pria itu.. dia sering mengejarnya selama ini.. Pria yang baik, penuh energi, dan menarik.. aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya, seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernafas dan ingin berteriak namun apa daya.. Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.
Handponeku bergetar ternyata ada SMS masuk, SMS itu dikirim 10 hari lalu ketika aku sedih dan menangis... SMS itu berbunyi "DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
Aku suka mengkoleksi daun-daun, kenapa? karena aku merasa bahwa DAUN untuk
meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
Selama 3 tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tetapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya.. Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya “CEMBURU”. Perasaan dihari ini tak bisa digambarkan dengan menggunakan lemon. Hal ini seperti 1000 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka berpisah, aku menyembunyikan perasan yang luar biasa gembiranya, tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.
Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya lebih dahulu untuk melangkah? ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih .. waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa.. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.. tapi mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?
Menyukai seorang sangat menyusahkan hati. Aku tahu kesukaannya, kebiasaanya, tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengarapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan? Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberinya perhatian, menemani dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu teleponnya tiap malam, mengharapkan mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untukku, karena itu aku berpikir untuk tetap menunggu...
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini....akhir tahun ke 3, seorang pria mengejarku, setiap hari dia selalu mengejarku tanpa lelah, segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku. Aku berpikir apakah aku ingin memberikan ruang kecil dihatiku ini untuknya???
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon, akhirnya aku sadar bahwa aku ingin memberikan angin ini ruang yang kecil di hatiku. Aku tahu angin akan membawa pergi daun yang lusuh jauh ke tempat yang lebih baik. Akhirnya aku meninggalkan pohon.. tapi pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.. aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku. "DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
Aku menyukai seorang gadis bernama daun, karena dia sangat bergantung pada pohon jadi aku harus menjadi angin yang kuat. Angin akan meniup daun terbang jauh, pertama kalinya aku melihat seorang memperhatikan kami.
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan pohon...ketika pohon berbicara dengan gadis-gadis ada rasa cemburu di matanya… ketika pohon melihat ke arah daun, ada senyum dimatanya… Memperhatikannya menjadi kebiasaanku.. seperti daun yang suka melihat pohon. Satu hari saja tak kulihat dia aku merasa sangat kehilangan.
Disudut ruang itu kulihat pohon sedang memperhatikan daun, air mengalir di mata daun ketika pohon pergi. Esoknya kulihat daun di tempat yang biasa, sedang memperhatikan pohon. Aku melangkah dan tersenyum kepadanya. Kuambil secarik kertas kutulis dan kuberikan padanya. Dia sangat kaget..dia melihat kearahku, tersenyum menerima kertas dariku.. Esoknya dia datang.. menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu. Hati daun sangat kuat dan angin tidak bisa meniupnya pergi… hal itu karena daun tidak mau
meninggalkan pohon. Aku melihat kearahnya, kuhampiri dengan kata-kata itu dengan sangat pelan. Dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan teleponku.
Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku. Selama 4 bulan aku telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20x kepadanya, hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat, aku ingin memilikinya dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku.
Aku bertanya "apa yang kau lakukan? kenapa kau tidak pernah membalas? mengapa kau selalu membisu?" dia berkata, "aku menengadahkan kepalaku". "ah.." aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Kuletakkan telepon, melompat berlari seribu langkah ke rumahnya.. dia membuka pintu bagiku.. kupeluk erat-erat tubuhnya..
"DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
POHON
Orang-orang memanggilku "Pohon" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. Aku selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. Aku telah berpacaran sebanyak 5 kali...
Ada satu wanita yang sangat aku cintai, tapi aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya... Dia tidak cantik.. tidak memiliki tubuh yang sexy. Dia sangat peduli dengan orang lain... religius tapi.. dia hanya wanita biasa saja. AKU menyukainya, sangat menyukainya.. Gayanya yang innocent dan apa adanya.. kemandiriannya.. kepandaiannya dan kekuatannya..
Alasan aku tidak mengajaknya kencan karena.. aku merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku..Aku takut .. jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang .. Aku takut kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya.. Aku merasa dia adalah "sahabatku".. Aku akan memilikinya tiada batasnya... Tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia.. Alasan yang terakhir membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini.. Dia tau aku mengejar gadis-gadis lain dan aku telah membuatnya menangis selama 3 tahun..
Ketika aku mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya.. Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah.. "lanjutkan saja" katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak... dan merah.. Aku sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis... but aku tertawa... bercanda dengannya seharian di ruangan itu.. disudut ruang itu dia tertinggal.. hampir satu jam kulihat dia menangis disana.. pacarku yang ke-4 tidak menyukainya, pernah sekali mereka berdua perang dingin, aku tahu bukan sifatnya untuk memulai perang dingin, tapi aku masih tetap bersama pacarku. Aku berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget.. Aku tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku..Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. Aku tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia.. Aku juga sedih.
Ketika aku putus dengan pacarku yang ke-5, aku mengajaknya pergi.. setelah kencan satu hari itu, aku mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku.. Aku bercerita tentang putusnya aku dengan pacarku, dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang.. Aku tahu pria itu.. dia sering mengejarnya selama ini.. Pria yang baik, penuh energi, dan menarik.. aku tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, aku hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan aku tidak dapat menahannya, seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. Aku tak bisa bernafas dan ingin berteriak namun apa daya.. Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya. Sudah sering aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya.
Handponeku bergetar ternyata ada SMS masuk, SMS itu dikirim 10 hari lalu ketika aku sedih dan menangis... SMS itu berbunyi "DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
DAUN
Aku suka mengkoleksi daun-daun, kenapa? karena aku merasa bahwa DAUN untuk
meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
Selama 3 tahun aku dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tetapi "Sahabat". Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya.. Aku mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya “CEMBURU”. Perasaan dihari ini tak bisa digambarkan dengan menggunakan lemon. Hal ini seperti 1000 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan. Ketika mereka berpisah, aku menyembunyikan perasan yang luar biasa gembiranya, tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi.
Aku menyukainya dan aku tahu bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya lebih dahulu untuk melangkah? ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih .. waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa.. Aku mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan.. tapi mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?
Menyukai seorang sangat menyusahkan hati. Aku tahu kesukaannya, kebiasaanya, tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui. Kau tidak mengarapkan aku seorang wanita untuk mengatakannya bukan? Diluar itu, aku mau tetap disampingnya, memberinya perhatian, menemani dan mencintainya. Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku. Hal itu seperti menunggu teleponnya tiap malam, mengharapkan mengirimku SMS. Aku tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untukku, karena itu aku berpikir untuk tetap menunggu...
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini....akhir tahun ke 3, seorang pria mengejarku, setiap hari dia selalu mengejarku tanpa lelah, segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku. Aku berpikir apakah aku ingin memberikan ruang kecil dihatiku ini untuknya???
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon, akhirnya aku sadar bahwa aku ingin memberikan angin ini ruang yang kecil di hatiku. Aku tahu angin akan membawa pergi daun yang lusuh jauh ke tempat yang lebih baik. Akhirnya aku meninggalkan pohon.. tapi pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal.. aku sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku. "DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
ANGIN
Aku menyukai seorang gadis bernama daun, karena dia sangat bergantung pada pohon jadi aku harus menjadi angin yang kuat. Angin akan meniup daun terbang jauh, pertama kalinya aku melihat seorang memperhatikan kami.
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman-temannya memperhatikan pohon...ketika pohon berbicara dengan gadis-gadis ada rasa cemburu di matanya… ketika pohon melihat ke arah daun, ada senyum dimatanya… Memperhatikannya menjadi kebiasaanku.. seperti daun yang suka melihat pohon. Satu hari saja tak kulihat dia aku merasa sangat kehilangan.
Disudut ruang itu kulihat pohon sedang memperhatikan daun, air mengalir di mata daun ketika pohon pergi. Esoknya kulihat daun di tempat yang biasa, sedang memperhatikan pohon. Aku melangkah dan tersenyum kepadanya. Kuambil secarik kertas kutulis dan kuberikan padanya. Dia sangat kaget..dia melihat kearahku, tersenyum menerima kertas dariku.. Esoknya dia datang.. menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu. Hati daun sangat kuat dan angin tidak bisa meniupnya pergi… hal itu karena daun tidak mau
meninggalkan pohon. Aku melihat kearahnya, kuhampiri dengan kata-kata itu dengan sangat pelan. Dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan teleponku.
Aku tahu orang yang dia cintai bukan aku tapi aku akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku. Selama 4 bulan aku telah mengucapkan kata cinta tidak kurang dari 20x kepadanya, hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan tapi aku tidak menyerah. Keputusanku bulat, aku ingin memilikinya dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku.
Aku bertanya "apa yang kau lakukan? kenapa kau tidak pernah membalas? mengapa kau selalu membisu?" dia berkata, "aku menengadahkan kepalaku". "ah.." aku tidak percaya dengan apa yang kudengar. Kuletakkan telepon, melompat berlari seribu langkah ke rumahnya.. dia membuka pintu bagiku.. kupeluk erat-erat tubuhnya..
"DAUN TERBANG karena ANGIN BERTIUP atau karena POHON tidak MEMINTANYA untuk TINGGAL ?"
0 comments