­

PERSONAL

12:23 PM

Pernahkah kita berpikir bahwa setiap orang rasa-rasanya pernah bicara soal privasi? Baik mereka yang sudah menikah, atau mungkin anak-anak sekalipun. Privasi... Semua orang butuh privasi. Saya menggarisbawahi privasi sebagai suatu wilayah di mana tidak satu orang pun berhak masuk selain diri sendiri, baik itu pacar, orang tua, istri, suami, anak, atau siapapun juga.

Tentang perasaan yang lelah, perasaan egois, perasaan marah, dan lainnya... dalam privasi saya itu, saya berpikir, rasanya saya tidak dapat menuangkan perasaan tersebut kepada siapapun. Hal tersebut tetaplah ada dalam lingkaran dengan garis batas PRIVASI... Entah sebaik apapun, atau biasanya seburuk apapun, saya jarang menumpahkannya keluar, sampai salah seorang teman atau bahkan mungkin mama saya yang kemudian mengerti apa yang ada di balik tembok PRIVASI saya itu... dan mencoba membuat saya merasa lebih baik.

Terkadang ada seseorang yang pernah bicara begini,"Kalo mo marah, marah aja ke gw."

Well.. sometimes... mungkin saya bukannya tidak punya tempat untuk marah, lebih tepatnya saya bingung. Toh dengan marah, bukan berarti saya merasa lega telah menyelesaikan atau melepaskan barang satu atau dua bagian dari kepenatan yang menjejali kepala saya. Dan rasanya tidak adil kalau kita menumpahkan kemarahan kita pada orang yang tidak seharusnya menerima kemarahan kita. Meski saya percaya, seringkali di antara kita menumpahkan perasaan tersebut pada orang yang salah.

Di balik tembok PRIVASI, saya banyak menyimpan perasaan di mana saya tidak ingin orang lain tahu. Perasaan khawatir, perasaan lelah, perasaan ingin marah, perasaan ingin berontak, perasaan ingin menangis. Tapi semua itu tertutup dengan wajah penuh senyum yang tampak setiap hari orang memandang saya. Someone said, that I still couldn't accept about the way my life goes on....

Saya pikir tidak ada orang yang suka dengan rasa pahit. Saya pikir tidak ada orang yang suka dengan kesukaran. Dan celakanya, saya jarang sekali membiarkan orang untuk tahu, bahwa saya menyimpan sesuatu yang sedemikian dalamnya. ^^ Saya merasa, ini adalah sebuah bagian dari hidup saya yang tidak perlu orang tahu. Cukup hanya saya yang tahu. Entah seburuk atau sebaik apapun itu. Ada hal-hal yang sukar dijelaskan, sukar dimengerti, sukar didefinisikan, apabila kita sendiri belum mengalaminya. Kadang saya mencoba untuk berpikir bahwa semua ini tidaklah seperti asumsi saya, tapi pada kenyataan saya yang paling tahu, dan bagaimanapun saya mencoba mengubah paradigma tersebut, saya menyakiti diri sendiri dengan menciptakan khayalan yang tidak nyata.

Ada banyak orang, mungkin tidak hanya satu, dua, tapi seribu, atau malah berjuta-juta orang yang menyimpan sedikit bagian dari dirinya untuk tidak dilihat oleh orang lain. Begitu pula dengan saya. Tapi hal ini pun menimbulkan satu pertanyaan dalam diri saya....

"Lalu di manakah harus saya letakkan batas kejujuran?"

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Featured Posts

Subscribe