It's Called By L-I-F-E
10:39 PMYesterday, I was reading Mademoiselle Butterfly 2... And I found out some new points of life...
Singkatnya..
Chouchou itu adalah seorang gadis dari desa miskin yang pada waktu umur 9 tahun dijual ke rumah Geisha demi kelangsungan kehidupan keluarganya. Di zaman tsb, bukan hal yang aneh menjual anak gadis karena kesulitan ekonomi.. Chouchou yang masih kecil, menjalani kehidupan yang tidak mudah meskipun kakak-kakak di Okiya bersikap baik padanya.
Lalu.. pada akhirnya dia menikah dengan Fukazawa-san, pembuat tatto yang ternyata putra seorang guru lukis besar Seishu Fukazawa.. inti sebenarnya yang menjadi TURNING POINT dalam hidup Chouchou.. Chouchou dikenal sebagai gadis yang polos... dan kekurangan kasih sayang orang tuanya... maka dari itu ada beberapa poin penting yang gw garisbawahi ...
1. Waktu teman masa kecil Chouchou datang untuk menipunya dengan mengatakan keluarga Chouchou terlibat hutang besar, Chouchou langsung berusaha untuk sebisanya mengumpulkan uang untuk keluarganya, sampai temannya itu berkomentar,"Kamu nggak dendam sama keluargamu? Bagaimanapun juga mereka sudah menjualmu, bahkan kamu selalu mengirim surat tapi tak pernah mendapatkan balasan... Aku hanya nggak menyangka kamu masih mau membantu mereka..."
Tanggapan Chouchou,"Aku bisa mengerti alasan kenapa aku dijual... tapi bagaimanapun juga, aku nggak bisa melupakan mereka, mereka tetap keluargaku dan aku harus membantu mereka..."
2. Waktu Chouchou dan Fukazawa sedang menanti kelahiran anak pertamanya, tiba-tiba datang panggilan dinas militer untuk Fukazawa... saat-saat berat yang mendewasakan Chouchou untuk bisa hidup lebih tegar bersama anak-anaknya... Sampai pada akhirnya mereka mendapat pemberitahuan bahwa Fukazawa gugur dalam perang, Chouchou merasa sesuatu yang berharga dalam hidupnya serasa dibawa pergi.. karena sosok Fukazawa merupakan sosok penting bagi Chouchou yang sedari kecil kurang perhatian dan kasih sayang, seakan-akan hanya ia yang Chouchou miliki saat itu... Di tengah kegalauan semacam itu, Chouchou menyadari, tidak semua yang pernah ia miliki bersama Fukazawa itu lenyap, karena masih ada anak-anak mereka yang harus ditopangnya... dan dia berjanji untuk hidup lebih tegar...
Yep, di akhirnya happy ending karena Fukazawa-san ternyata masih hidup dan mereka berkumpul lagi...
Well, rasanya mungkin dalam kehidupan kita sendiri banyak sekali masalah yang datang.... tapi menjadi tegar mungkin bukan masalah berapa banyak tempaan yang kita dapat, tapi masalah pilihan untuk mau menjadi tegar atau lemah... karena ada banyak orang yang semakin lemah karena banyak diterpa masalah.....
Starting from the basic point of LIFE, FAMILY... Gw yakin di dunia ini nggak pernah ada yang menginginkan keluarga yang nggak bahagia.. semua pasti mau hidup bersama orang tua yang akur dan saling menyayangi, punya saudara yang akrab, sebuah keluarga yang siap menopang kita di saat kita susah, di saat kita ada masalah, di kala kita kecewa dan sedih...Tapi sayangnya mungkin nggak semua orang dilahirkan dalam keluarga yang demikian... dan kita nggak bisa menyalahkan siapapun termasuk diri kita sendiri, karena apa yang digariskan Tuhan dalam hidup kita, bukan tanpa alasan dan bukan tanpa tujuan... tapi pasti karena ada sesuatu yang telah direncanakanNya untuk kita.... sesuatu yang hanya dimengerti olehNya... tapi nggak bisa dimengerti oleh kita...
Kepahitan yang mungkin susah banget kita lupain... kesalahan yang rasanya nggak bisa termaafkan sampai kapanpun meski kita selalu diajarkan untuk nggak menyimpan dendam ataupun kesalahan orang lain... tapi kita berkelit,"Kami hanya manusia biasa...bisa sakit, bisa terluka..." Menengok kehidupan sendiri pun, nggak bisa dikatakan benar kan?? Waktu SMA, gw sering banget pulang sekolah mampir ke rumah temen, kanan kiri... alasan sebenarnya apa? Selain tugas, gw memang males pulang ke rumah. Karena menurut gw rumah bukan lagi sebuah tempat yang nyaman untuk gw pulang selain tempat gw tidur, makan, mandi. Udah... kalau bisa gw pulang malem, besok pagi ke sekolah, dan terus begitu... tanpa ada yang menyadari gw bener-bener merasa malas untuk pulang... Nggak ada satu orang pun juga yang bisa mengerti... Nggak bisa cerita ke rumah, karena di rumah udah cukup banyak masalah... punya pacar juga nggak bisa mendukung tapi malah bikin tambah depresi, kadang cerita ke temen malah jadi kontroversial... hahahaha no doubt, gw sendiri sempet mikir pengen... -_- sudahlah, ada atau ga ada gw di dunia ini rasanya nggak jauh berbeda kok...
Setiap kali keluar ke jalan dan membahas permasalahan yang nggak ada habisnya, gw berpikir, mendengarkan aja gw cape, rasanya gw pengen lari dan loncat keluar aj...entah juga udah berapa kali gw membela nyokap, dan dimaki abis-abisan... entah juga udah berapa kali gw nyaris dipukul sama bokap gw.. hahaha kebayang nggak sih, koko ade gw aja anak cowo nggak pernah separah itu, tapi gw sampe mau ditampar, dilemparin apa lah nggak tau... dan yang terpikir sama gw saat itu cuman satu,"Gw nggak salah kok... terus kenapa gw harus takut??" Nyokap gw yang ngajarin gw untuk itu... terakhir itu kemaren ini, bulan Februari... selesai begitu gw langsung cabut karena mau pergi ke tempatnya Diana... sebenernya dalam posisi seperti itu gw pantang banget buat nangis.. tapi entahlah, semakin gw tahan rasanya semakin meluap... and I just let it go away... sebelom gw pergi nyokap gw cuma meluk gw dan bilang nggak apa-apa... selama gw pergi bareng temen gw makan-makan itu, gw cuman nimbang2 HP gw aja.. takut kalau ada apa-apa... dan gw berpikir, andai aja hari ini gw bisa nggak pulang pasti gw nggak mau pulang hari itu....Apakah gw lancang berbuat begitu??? Karena yang ada di dalam pikiran gw.... Gw kan nggak salah... apa karena mereka orang tua?? Jadi kalau salah bisa dibenerin aja..
Belakangan temen gw cerita.... soal bokapnya yang tiba-tiba marah karena kesalahan yang sebenernya sepele.. dan ga perlu cara seextrem itu buat ngehukum orang... dia cuma bilang,"Apapun yang nyokap gw lakuin, gw pasti akan tetap bela dia..." Ternyata nggak cuman gw... tapi hanya satu yang membuat gw berpikir,"Apa emang di sekeliling gw banyak orang seperti itu?? Cowo yang bisanya nindas aja..." Tanpa sadar, itu mungkin jadi sebuah minding di dalam kepala gw, kalo gw sangat susah untuk toleransi sama mereka.. karena gw nggak pengen diam dan nggak bisa apa-apa seandainya aja suatu saat gw ada di posisi seperti nyokap-nyokap kita semua...
Tentang seseorang yang pernah datang dan sampai sekarang dengan nggak tau dirinya menghancurkan segala bagian dalam kehidupan gw... ditanya apa gw kesel iya?? Kalaupun bisa mungkin saat ini gw nggak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk balas dendam... tapi yang gw pikir... Buat apa? Toh apa puas rasanya bisa balas dendam?? Dia tetap tertawa dan bertepuk tangan atas apa yang gw lakukan... Lama kelamaan menjadi lelah dan nggak tau harus berbuat apa... tapi rasanya hari-hari dan waktu yang gw punya nggak perlu gw habiskan untuk hal yang nggak penting seperti itu... ada banyak orang dan ada banyak tempat yang lebih membutuhkan perhatian gw dibanding itu semua...
Mungkin saat ini gw nggak punya seseorang di mana gw bisa berbagi di waktu gw senang, atau di waktu gw sedih... seperti Chouchou.... tapi gw ingin selalu ingat... bahwa gw juga punya banyak teman-teman yang mengkhawatirkan gw... nggak perlu gw masuk RS dan menghitung berapa banyak orang yang ingat menjenguk gw... karena gw tau... mereka sayang banget sama gw, dan ingin gw selalu tertawa bahagia.. orang-orang yang selalu ada di samping gw, tapi nggak terlihat..Dari SMP, SMA sampai sekarang... buat gw, mereka pun adalah sesuatu yang berharga yang nggak bisa ditukar dengan apapun juga dan gw bersyukur mereka ada di sekeliling gw...Meski mungkin perhatian itu nggak tampak dari luar... tapi ada yang bisa disampaikan bukan dengan kata-kata saja kan???
Soal tuntutan... yang bisa gw lakukan saat ini hanyalah melakukan apa yang gw bisa sebaik-baiknya, belajar sebanyak-banyak... terdengar klise... tapi memang hanya itu yang bisa gw lakukan... sepahit dan sekeras apapun sakit yang pernah ada di dalam hati gw... sebuah luka nggak akan pernah bisa kembali normal, tapi MENDEKATI normal.. MENDEKATI sebuah keadaan dimana luka itu nggak pernah ada... mungkin ini menjelaskan alasan tak ada luka yang bisa sembuh, karena saat kita terluka kita nggak akan pernah lupa perasaan terluka itu seperti apa... Sisa waktu yang kita punya terlalu berharga untuk dihabiskan dengan diam dan meratapi sesuatu... iya.. termasuk gw sendiri.. beberapa minggu terakhir ini bener-bener gw habiskan dengan suatu pergumulan untuk mengambil keputusan... dan meski berkali-kali gw berusaha meyakinkan diri gw sendiri bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuk nggak pernah mengatakan apa-apa lagi... Sebenernya bukan masalah bicara atau nggak... tapi lebih ke arah.. apa kita satu sama lain cocok? Kalau nggak, ada baiknya memang nggak perlu dibahas lagi... dan gw merasa kalau hanya gw aja yang begini sementara di pihak lain nggak bisa... nggak perlu dipaksakan lebih lama lagi kan... dan untuk kesekian kalinya aja gw berharap dia juga bisa meraih kebahagiaannya sendiri aja...meskipun ada sisi baiknya kalau gw mencoba sekali lagi aja jujur terhadap diri sendiri...tapi pemikiran seperti ini entah baik atau tidak...
Selama hampir 2 tahun gw bisa dapat kerjaan yang enjoy banget... dan sekarang masih mencari lagi buat sampingan... gw pikir ada baiknya gw mencoba untuk menjalani kehidupan itu sendiri.. hahahahaha tanpa memungkiri bahwa sebenarnya ada saatnya juga gw cape, gw lelah dan pengen berhenti untuk sementara waktu.... menarik napas sejenak sebelum melanjutkan lagi... dan kemaren gw teringat dengan pertanyaan,"Seandainya hari ini lo meninggal, dan melihat ke belakang... apa sih yang udah lo perbuat??" Apa kita akan menyesal karena nggak pernah menikmati kehidupan yang pernah kita miliki? Karena terlalu banyak kesibukan?? Atau karena terlalu asik dengan urusan sendiri?? Gw berpikir supaya kalau suatu saat pertanyaan itu bener-bener datang, gw nggak menyesal karena gw bisa belajar menikmati setiap detik tangis dan tawa yang pernah ada di dalam hidup gw... kalau hidup ini hanya ketawa terus... kurang tantangan kan??
Seperti Chouchou... ada baiknya kita perlu membenahi apa yang tampak berantakan sekarang, dimulai dari diri sendiri... sekarang yang terpikir oleh gw hanya berusaha untuk terus maju... menoleh ke belakang, toh nggak akan ada yang kita bisa ubah.... sudah terjadi... hal baik maupun hal buruk... lebih baik kita berusaha untuk sebuah hal yang lebih baik di masa depan dibandingkan dengan kita terus terpaku pada masa lalu, sesakit apapun atau sebaik apapun itu... ^_____^ keduanya menimbulkan rasa sakit yang sama.... dan hidup itu sendiri terlalu berharga untuk dihabiskan merenungkan sesuatu yang telah berlalu....
Dalam kehidupan ini, sebuah background memang penting... tapi yang lebih penting adalah bagaimana kita menata itu semua...menjadi gambaran yang lebih baik di masa depan... itu semua tergantung bagaimana kita bersikap dan menjalani apa yang ada....buat gw saat ini yang penting ya kuliah yang bener, kerja yang bener.. =) that's it...
Dan harapan gw... untuk bisa memperbaiki semuanya... semoga aja terwujud... karena apapun yang terjadi... saat gw kehilangan mereka, gw pasti menyesal ... dan penyesalan itu nggak akan bisa mengembalikan saat-saat berharga seperti sekarang ini...
0 comments