­

RAGU

12:35 AM

Entahlah... tiba2 aja perasaan ini muncul.... -.- and makes everything become terrible....

T__________T entah semenjak kapan..... di tengah banyaknya hal yang harus diurus... tiba-tiba perasaan ragu kembali muncul... well.. it never come in the right time tough... mungkin bukan cemas.. tapi ragu dan tidak percaya pada diri sendiri... -.-a apapun itu.

Sejenak saya berpikir, apakah kesuksesan hanya milik segelintir orang yang mampu (dalam hal ini berkecukupan baik secara materi, punya kesempatan mengembangkan diri lebih banyak, punya lebih banyak koneksi, dsb) dan segelintir orang yang 'BERUNTUNG' akan datangnya kesempatan emas? Karena pada kenyataannya ada banyak orang dengan potensi luar biasa yang bukan tidak mau berusaha, tidak mau memanfaatkan kesempatan... tapi terbatasi oleh batas yang tidak mungkin mereka bisa lewati, terabaikan, dan terlupakan........Kehidupan tidak adil kan?

Kadang saya berpikir... kesuksesan seseorang tidak hanya tergantung dari kesempatan atau seberapa keras berusaha.... tapi mungkin juga tergantung dari batas yang melingkupinya.... kenapa? Sederhana... saya yakin apabila kita bertanya pada salah satu anak jalanan tentang mengapa mereka harus berkeliaran di jalan saat mereka seharusnya belajar di sekolah... mungkin tak ada yang menjawab bahwa mereka dengan sukarela berkeliaran di jalan... Putus sekolah, bukanlah pilihan, bukanlah keinginan... tapi keadaan yang memaksa hal itu terjadi......lalu, mari kita berpikir secara realistis seperti mereka. Dalam keadaan semacam itu, hari-hari terus berjalan... dan kita harus terus berjalan, meski di jalan yang tidak kita pilih atau ingini... X( terkesan agak sedikit tragis, tapi saya pikir itulah realita....

Sesaat saya berpikir. Apakah kesuksesan saya saat ini benar-benar ditentukan oleh kerja keras saya sampai larut malam? Bagaimana dengan teman-teman lain yang didukung dengan les-les di bimbel yang ternama? Bagaimana dengan teman-teman yang punya koneksi di sana-sini? Saya pikir... rasanya orang mungkin akan menertawakan bagaimana saya berjuang sampai larut malam.... tapi pada kenyataannya saya tidak bisa seperti mereka.. dan saya juga tidak bisa memaksakan diri menjadi seperti mereka... saya mungkin punya teman-teman dengan gaya hidup yang berbeda dengan saya.. pertanyaannya, mungkin tidak suatu saat saya bisa mencapai suatu titik kesuksesan seperti itu?

Semakin lama saya semakin menyadari, manusia menemukan jalannya masing-masing yang tidak dapat dipaksakan kepada orang lain... ukuran kesuksesan itu sendiri pun beda-beda.. seperti orang yang harus puas dengan sepuluh, lima, dan satu talenta...mungkin kalau saya berpikir mengejar materi dalam hidup saya, itu adalah pekerjaan yang luar biasa melelahkan, jujur saya akui... karena tidak akan pernah ada habisnya. Sedangkan materi sendiri bukanlah ukuran kebahagiaan manusia, meski manusia sendiri tidak luput dari materi... lalu pertanyaan sebenarnya, apa yang saya ragukan tentang masa depan? Tentang apakah saya bisa memfasilitasi diri saya menjadi setara dengan mereka yang difasilitasi secara WAH sekarang ini?

Saya tahu kapasitas diri saya bisa menjadi lebih, tapi saya tidak dapat memaksakan bahwa saya harus mencapai kapasitas itu dengan cara apapun, well.. saya tidak bisa mengabaikan kehidupan orang lain demi kepentingan pribadi juga kan? =) menjadi lebih baik, saya percaya semua orang ingin jadi yang terbaik. Menjadi sukses, saya percaya semua orang ingin menjadi sukses... tak ada satu orang pun yang ingin hidup susah. Tapi satu hal, saya ditegur... Bisakah saya bersyukur dalam kekurangan saya? Bisakah saya mencukupkan diri dan tidak serakah? Garisbawahi perbedaaan antara mensyukuri kekurangan kita dengan mudah puas terhadap diri sendiri. Kebanyakan dari kita, termasuk saya, sering mengeluh tentang ketidakadilan yang terjadi. Tentang kurangnya kesempatan, tentang kurangnya potensi, dan lain sebagainya. Sulit atau malah aneh bagi kita untuk bersyukur dalam kekurangan....

Jujur, saya sendiri ragu dengan diri saya sendiri... saya takut... bimbang. Masa depan bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah kita sesali seperti kalanya kita mencoba shampoo jenis baru. Sebagai manusia, saya mencemaskan tentang masa depan saya... dan adalah sifat alami manusia yang tidak pernah puas. Sebanyak apapun, sesulit apapun... =) cobalah menguraikan benang kusut itu satu per satu... saya tahu ini tidak mudah, bahkan untuk saya.. ini sangat tidak mudah. Atau mungkin MUSTAHIL dilakukan. Saya percaya bahwa apabila kita melakukan yang terbaik yang kita bisa setiap hari, Tuhan itu Maha Adil.... =) ada saatnya dia membiarkan kita ditempa... ada saatnya dia membiarkan kita bernafas lega menghirup udara....

Ada bermacam-macam kebahagiaan, bermacam-macam jalan, bermacam-macam orang di dunia ini. Menjalani kehidupan yang berbeda, dan segala perbedaan lainnya.... =) saya pikir kebahagiaan itulah yang terpenting... kehidupan mungkin dapat diukur dalam materi, tapi terkadang... ada banyak pengalaman berharga yang tidak bisa terukur materi.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Featured Posts

Subscribe